Page Nav

HIDE

UpdateInfo:

latest

Mengasihi Orangtua

Dikisahkan, pada masa kekuasaan Al-Abbasiyyah ada seorang laki-laki mendatangi rumah seorang wanita, lalu ia mengetuk pintu dan memintanya m...


Dikisahkan, pada masa kekuasaan Al-Abbasiyyah ada seorang laki-laki mendatangi rumah seorang wanita, lalu ia mengetuk pintu dan memintanya melunasi utang. Perempuan itu menampakkan ketidak mampuannya untuk melunasi utang sehingga orang itu marah dan memukulnya lantas pergi. Kemudian dia datang sekali lagi menemui wanita tersebut. Akan tetapi, kali ini yang membukakan pintu adalah anak laki-laki dari wanita itu. Tamu itu menanyakan di mana ibunya. Anak tersebut menjawab, “Ibuku pergi ke pasar.” Laki-laki itu menyangka bahwa anak tersebut berdusta sehingga ia memukul anak itu dengan pukulan yang tidak begitu keras.

Tiba-tiba ibunya muncul dan melihat laki-laki itu memukul putranya maka ia menangis sejadi-jadinya. Laki-laki itu bertanya kepadanya, “Aku tidak memukulnya dengan keras, mengapa engkau menangis? Padahal kemarin aku memukulmu lebih keras, tetapi engkau tidak menangis.” Sang ibu menjawab, “Kemarin engkau memukul kulitku, dan sekarang engkau memukul hatiku ….” Laki-laki tersebut terharu dan memaafkannya, serta bersumpah untuk tidak menuntut utangnya lagi semenjak itu.

Masya Allah …

Kehadiran orang tua sangatlah memberi ketenangan, cinta, serta kasih sayang tersendiri yang bersemi di hati segenap insan yang berakal. Mereka biarkan kesedihan dan keletihan demi senyuman buah hatinya. Mereka curahkan segenap pengorbanan demi kebahagiaan sang buah hati. Mereka adalah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mereka adalah sekotak permata paling berharga, sekeping emas termahal yang dapat mengantarkan kita ke surga-Nya.

Bakti Seorang Anak ketika Orang Tua telah Tiada

Terkadang sebagian kita beranggapan bahwa kewajiban berbakti kepada kedua orang tua telah usai ketika orang tua telah wafat. Jika memang demikian, alangkah bakhilnya diri kita. Alangkah singkatnya bakti kita kepada orang tua yang telah mengasuh kita dengan penuh kasih sayang, yang telah mengorbankan siang dan malamnya untuk kebahagiaan sang anak. Seseorang yang telah mengucurkan banyak air mata dan keringat untuk kebaikan sang anak. Lantas, apakah balas budi kepada mereka akan berakhir seiring berakhirnya kehidupan mereka??

Saudaraku… ketahuilah, bahwa saat setelah wafat adalah saat di mana kedua orang tua paling membutuhkan bakti anak-anaknya, yaitu ketika mereka telah memasuki alam barzah. Mereka sangat membutuhkan doa yang baik dan permohonan ampun melalui seorang anak untuk mengangkat kedua telapak tangannya kepada Allah Ta’ala.

Seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah masih tersisa sesuatu sebagai baktiku kepada kedua orang tuaku setelah keduanya wafat?” Beliau bersabda, “Ya, engkau mendoakan keduanya, memohonkan ampunan untuk keduanya, menunaikan janji keduanya, memuliakan teman keduanya, dan silaturahmi yang tidak tersambung kecuali dengan keduanya.” (HR. Al-Hakim)

Begitulah, bakti seorang anak kepada kedua orang tua senantiasa menjadi utang manusia selama ruh masih berada pada jasadnya, selama jantung masih berdetak, selama nadi masih berdenyut, dan selama napas masih berembus. Oleh karena itu, sangat keliru jika ada orang yang beranggapan bahwa baktinya telah usai ketika orang tua telah wafat. Bakti seorang anak kepada orang tua senantiasa menjadi hutang yang harus ditunaikan sampai ia bertemu dengan Allah Ta’ala. Mereka sangat membutuhkan doa yang tulus serta permohonan ampun sehingga mereka mendapatkan limpahan rahmat dan ampunan dari Allah karenanya.

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga. Lantas ia bertanya, ‘Wahai Rabb, mengapa aku mendapatkan ini?’ Allah menjawab, ‘Karena permohonan ampunan anakmu untukmu.’” (HR. Ahmad)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Apabila seorang anak Adam meninggal dunia maka amalnya terputus, kecuali tiga perkara: … ,anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Marilah para sahabat kita merawat orang tua kita sebaik-baiknya, dan senantiasa mendahulukan kepentingan mereka. Merupakan suatu kesalahan bila terlalu memanjakan anak dan pasangan tetapi mengacuhkan kepentingan orang tua yang seharusnya dijunjung tinggi dalam suatu keluarga. Orang tua memang membutuhkan materi (uang) tetapi masih ada yang lebih penting bagi mereka yaitu kasih sayang. Menyapa, menanyakan kabar mereka, kesehatan mereka, apa yang mereka inginkan merupakan suatu hal sepele namun berarti besar bagi mereka.


https://youtu.be/VUtcYVnDxJw

Tidak ada komentar