Page Nav

HIDE

UpdateInfo:

latest

Dihoax Topeng

Ahmad pemuda yang cukup mapan… memiliki pekerjaan yang tetap, wajah yang cukup lumayan dan tabungan yang memadai… dan untuk pemuda seukuran...


Ahmad pemuda yang cukup mapan… memiliki pekerjaan yang tetap, wajah yang cukup lumayan dan tabungan yang memadai… dan untuk pemuda seukurannya Ahmad adalah Pemuda Idaman. Tapi sayangnya Ahmad belum memiliki pasangan hidup. Untuk itu dia terus berusaha mencari calon yang cocok dengan kriterianya.

Hingga suatu hari ketika berangkat ke kantor… di persimpangan jalan ban motor Ahmad meletus dan kempes sehingga terpaksa harus berhenti. Dengan berat hati ia mendorong motornya untuk mencari bengkel motor guna mengganti ban motornya. Berkilo-kilo tak ada bengkel satupun yang kelihatan dan cucuran keringat telah membasahi bajunya, lelah dan haus maka ia berhenti di depan sebuah rumah. Kemudian ia memarkir sepeda motornya di teras rumah itu dengan maksud hendak menitip dulu motornya dikarenakan ia telah kelelahan ditambah lagi waktu jam kantor telah tiba. Ia takut jangan sampai telat ke kantor.

Maka ia mengetuk pintu rumah tersebut sambil mengucapkan salam, “Assalamu Alaikum.”
Tak lama kemudian terdengar jawaban dari dalam rumah, “Alaikum Salam.”
Pintu terbuka tampaklah seorang wanita tua keluar dari rumah menghampiri Ahmad… “Cari siapa, Nak?“ tanya wanita tua itu.

“Maaf, Bu! Saya hanya mau menitip motor saya, kebetulan bannya kempes dan sebentar saya akan datang dengan montir,” jelas Ahmad.

Lalu wanita tua itu memperhatikan Ahmad dengan seksama, tampak keringat Ahmad masih bercucuran dan bajunya agak basah. Melihat hal itu wanita itu menjadi iba dan mempersilahkan Ahmad untuk masuk ke rumah sebentar untuk sekedar melepas lelah.
Tapi Ahmad menolak.

Wanita itu sedikit memaksa. Akhirnya Ahmad masuk dan duduk di ruang tamu sementara wanita tua itu masuk ke dalam rumah untuk mengambil air minum.

Ketika duduk, Ahmad mulai memperhatikan keadaan ruang tamu itu, tampak beberapa lukisan pemandangan dan beberapa foto. Tiba-tiba mata Ahmad tertuju kepada sebuah foto… Foto seorang wanita cantik nan ayu dengan pakaian sederhana. Begitu memandang foto itu hati Ahmad langsung bergetar, “Betapa cantiknya wanita ini,” pikir Ahmad dalam hati. “Siapakah dia?“ tanya Ahmad dalam hati lagi.

Terpesona oleh foto itu ia tak sadar wanita tua itu telah berada di sampingnya dengan segelas air putih…“Ini airnya, Nak… silahkan diminum,” kata wanita itu, membuyarkan lamunan Ahmad.

Dengan malu-malu Ahmad meneguk minuman itu… usai minum ia teringat bahwa ia sudah terlambat untuk ke kantor… Dengan terburu-buru Ahmad memohon pamit kepada wanita tua itu dan berjanji akan datang secepatnya bersama montir motor.

Di kantor Ahmad terus teringat akan wanita di foto itu, ia merasa telah menemukan jodohnya… “Ya. wanita itu sesuai dengan kriteria saya,” lamunnya dalam hati, “Dan saya harus mendapatkannya,” lanjutnya lagi.

Sore harinya sehabis mandi memakai parfum baju yang rapi… Ia menjemput temannya yang seorang montir untuk pergi ke rumah wanita idamannya. Setiba di sana si montir langsung bekerja sementara Ahmad mengetuk pintu dan mengucapkan salam, “Assalamu Alaikum.”

“Alaikum Salam,” jawaban dari dalam rumah terdengar. Pintu terbuka tampak wanita tua itu kembali nampak di depan Ahmad sambil berkata, “Oh, Anak… Mari silahkan masuk.”

“Iya, Nek” jawab Ahmad sambil masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah Ahmad kembali memperhatikan foto wanita cantik itu…

Lalu dengan berani Ahmad bertanya, “Siapakah wanita di foto itu, nek?”
Mendengar pertanyaan itu wanita tua itu kaget sambil berkata, “Kenapa dengan wanita di foto itu?”

“Ia sangat cantik, dapatkah saya berkenalan dengannya?” tanya Ahmad.
“Haaa…” wanita tua itu terkejut mendengarnya.

“Kalau bisa, saya ingin berkenalan dengannya,” kata Ahmad lagi.
“Betulkah?“ jawab wanita tua itu bertanya balik sambil tersenyum.
“Iya,” sahut Ahmad dengan sedikit mendesak.

“Itu saya… 25 tahun silam sewaktu saya masih gadis,” jawab wanita tua itu sambil tersenyum-senyum.
“Apaaa?” teriak Ahmad dengan tidak sadar.

“Ya, itu foto saya,” kata wanita itu sambil menutupi mulutnya karena ingin tertawa. “Apakah engkau masih ingin berkenalan?“ lanjut wanita tua itu sambil tertawa terbahak-bahak.

Tiba-tiba wajah Ahmad berubah… ia menjadi malu… dan malu.
Tertunduk malu… ia berkata, “Mungkin motor saya telah selesai dan saya mohon permisi.”
Ahmad berdiri masih dengan tertunduk ia mengucapkan terima kasih dan pergi dari rumah tersebut dengan perasaan malu.
“Aku tertipuuu!” gumam Ahmad dalam hatinya sambil berlalu meninggalkan rumah itu.
Begitulah gambaran dunia. Ia seakan cantik dan mempesona. Sesungguhnya ia telah tua dan renta. Namun tiada sedikit yang tergila gila padanya, hingga melupakan tempat kembalinya.

Tidak ada komentar